Apa itu Skabies/Gudig?

Skabies adalah Infeksi kulit akibat tungau (kutu kecil) Sarcoptes scabiei varietas hominis. Skabies juga dikenal dengan nama lain/ sinonim seperti kudis, gudik, dan buduk. Tungau ini berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Satu tungau skabies dapat menghasilkan 2 – 3 telur dalam 1 hari.

Penularannya sebagian besar terjadi melalui kontak langsung antara satu orang dengan orang lainnya atau melalui pemakaian bersama beragam sarana (pakaian, alat tidur, dll) terutama pada pemukiman yang padat.

 

Beberapa faktor yang berkontribusi dalam kejadian skabies yaitu;

  • Anak dan usia lanjut
  • Tunawisma
  • Tingkat kebersihan diri dan lingkungan yang rendah
  • Penggunaan pakaian, handuk, tempat tidur, selimut bersama
  • Tinggal di lingkungan padat penduduk
  • Kurang paham akan penyakit
  • Budaya tidak mandi saat sakit
  • Kesempatan berobat terbatas
  • Kontak langsung dalam waktu lama seperti tidur satu kasur atau menggunakan alas tidur yang sama
  • Menggunakan pakaian bergantian
  • Kontak langsung kulit dengan kulit atau kontak seksual pada orang yang terinfeksi skabies

 

Skabies seringkali menyerang sekelompok orang, misalnya pada anak-anak yang tinggal bersama di sekolah berasrama, pesantren atau tempat tinggal bersama lainnya.

Pada kejadian infeksi pertama kali, gejala muncul 4-6 minggu setelah terpapar. Namun, pada pasien yang mengalami infeksi ulang, gejala dapat timbul dalam 1-2 hari pasca terpapar.

Terdapat empat tanda utama dari skabies yang dapat membantu menegakan diagnosis dari skabies, yaitu;

  • Gatal pada malam hari
  • Menyerang kelompok manusia/sangat menular
  • Terowongan pada kulit (pemeriksaan dilakukan oleh dokter menggunakan alat khusus)
  • Menemukan tungau (pemeriksaan dilakukan oleh dokter menggunakan alat khusus)